Assalamualaikum guys,
Pada tubuh manusia, kulit memiliki banyak fungsi, mulai dari pelindung otot, pengontrol suhu tubuh, hingga menjadi indikator pertama timbulnya suatu penyakit dalam tubuh. Pada fungsi indikator timbulnya penyakit ini misalnya adalah ketika kulit kita pucat dapat merupakan tanda anemia yang menunjukkan kekurangan zat besi yang cukup untuk membuat hemoglobin, yang bertanggung jawab untuk transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
http://www.cantikalamiku.com/wp-content/uploads/2014/07/penyebab-kulit-kering-dan-kusam.jpg
Dari fakta tersebut,
kita bisa tahu bahwa sistem dalam tubuh kita ini telah sedemikian rupa Allah
SWT rancang dengan sangat lengkap.
Berhubungan dengan
kulit, ada salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang menarik perhatian para ulama
dan ilmuwan, khususnya mereka yang memiliki spesialisasi disiplin ilmu
kedokteran kulit. Ayat ini menjelaskan tentang pedihnya siksa neraka. Dan salah
seorang pakar kulit, Prof. Tagada Sahlul, dari Universitas Chiang Mai, menjadi
beriman (masuk Islam) setelah membaca dan memahami ayat ini,
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ
جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya, orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali
kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana,” (QS. An-Nisa: 56).
Imam ath-Thabari
menafsirkan ayat ini dengan mengutip beberapa riwayat dari para sahabat. Salah
satunya adalah, yang diungkapkan oleh Ibnu al-Mubarak dari al-Hasan, yang
menjelaskan tentang kalimat “kullamaa nadhijat juluuduhum, baddalnaahum
juluudan ghairahaa (setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit
yang lain),” dia mengatakan, “Kulit orang-orang kafir itu terbakar dan menjadi
hangus sekitar tujuh puluh ribu kali dalam sehari.”
Ibnu Katsir dalam
tafsirnya mengungkapkan cerita yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, tentang Umar
bin Khathab dan seseorang yang membacakan ayat ini di hadapannya. Ketika orang
itu membaca kullamaa nadhijat juluuduhum, baddalnaahum juluudan ghairahaa
(setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain), Umar
berkata, “Ulangi bacaan itu untukku,” orang itu pun mengulangi bacaan pada ayat
tersebut.
Pada saat yang
bersamaan Mu’adz bin Jabal sedang bersama Umar. Mu’adz berkata, “Aku mengetahui
tafsirnya. Setiap jam, kulit mereka diganti kulit baru sebanyak seratus kali.”
Umar berkata, “Seperti
itulah aku mendengar (tafsirnya) dari Rasulullah SAW.”
Dalam kitab Tafsir
al-Baidhawi disebutkan, “Kulit yang hangus terbakar itu akan kembali menjadi
baru, yaitu dengan hilangnya semua bekas luka bakar, sehingga kulit itu kembali
pulih seperti sediakala.”
Beberapa pandangan
para penafsir tersebut mewakili inti makna yang diuraikan oleh para mufasir
al-Qur’an.
Allah SWT menciptakan
kulit dengan struktur dan sistem yang luar biasa. Secara topografis, kulit
manusia sangat berbeda dengan kulit berbagai jenis makhluk lain, seperti hewan
mamalia dan reptil. Sebagaian kulit hewan memiliki banyak bulu yang melapisi
sebagian besar permukaan kulit tubuhnya. Sedangkan pada kulit manusia, bulu
tidak menyebar dengan kuantitas yang rata di seluruh permukaan kulit. Ada
permukaan kulit yang memiliki kuantitas bulu yang tipis serta jarang-jarang,
ada pula bagian pada permukaan kulit yang memiliki kuantitas bulu yang cukup
lebat. Seperti kumis, janggut, alis, dan bulu mata pada wajah. Tidak hanya
akibat efek dan fungsi-fungsi biologis tertentu yang menyebabkan tumbuhnya
kumis, janggut, alis dan bulu mata, tetapi juga fungsi-fungsi estetika yang
memang telah Allah SWT atur sedemikian rupa
Sumber:
https://www.islampos.com/subhanallah-allah-telah-terangkan-perihal-kulit-manusia-dalam-al-quran-1-205699/
https://www.islampos.com/subhanallah-allah-telah-terangkan-perihal-kulit-manusia-dalam-al-quran-1-205699/
http://quran.com/4/56